Minggu, 11 November 2012

Kenapa Dia? Kenapa Bukan Gue?

Yak! Haeee para pembaca AAFSW pasti sudah tau kan isi post ini dilihat dari judulnya? Bukan lain adalah sekarang gue akan membahas tentang pengalaman gue dimana gue merasa enggak di anggap *oh maaaaaan*. Okesip MULAI!

Seeeeeeeeeeeeeeeeebenarnya ini bukan masalah percintaan melainkan organisasi. Kebetulan saat ini gue aktif disebuah organisasi, saking gue nyaman di organisasi ini sampe-sampe gue ngerelain waktu dan tenaga gue *ini serius gak lebay*. Gue suka banget pulang telat karena ngurusin organisasi ini dan nilai gue turun. Alhasil Emak tercinta gue marah-marah setengah album *baru ini lebay*. Tapi gue bilang ke beliau, kalo gue nyaman mau gimana lagi? Hem dan gue juga janji bakal ningkatin nilai gue, oke sip gue melupakan prinsip utama gue "Membahagiakan orang tua".

Pada saat MUBES atau (Musyawarah Besar) gue mengikutinya dengan semangat. Karena apa? Karena gue udah yakin badaaaaaaaaaaaaaaaaaaih bakal kepilih jadi salah satu pengurus.

But...... Life isn't my own dream. Gue sama sekali enggak kepilih. Singkat cerita beberapa orang yang kepilih malah yang kurang aktif maupun pasif. KENAPA DIA? KENAPA BUKAN GUE? Gue bagaikan gajah dipelupuk mata lo, tapi lo malah milih semut di sebrang pulau sana~

Jujur, mengetahui hal itu gue merasa sangat terpukul. Inikah yang namanya kualat sama orang tua? *Jedddaaaaaaaaaaaarrrrrrrrr* dan jujur sekali lagi gue..........nangis. Entah nangis karena gue enggak bisa terima atau nangis karena gue merasa bersalah telah menduakan prinsip utama dalam hidup gue yang berakibat penyesalan yang ngejleb bet. Mana semaleman nangisnya sampe bengep, padahal keesokan harinya gue harus jadi Pagar Ayu di salah satu kondangan sodara :"

Ya mungkin itu kekhilafan gue aja, tapi kalo kita bisa ambil sisi positifnya, kita bisa mikir begini:

  1. Organisasi tersebut memang sedang menguji anggota yang pasif, bagaimana jika mereka di beri tanggung jawab. Apakah masih pasif atau tidak.
  2. Atau mungkin mereka sedang menguji KITA. Bagaimana respon kita yang aktif kuadrat banget sekali kalau enggak di jadiin pengurus kita masih AKTIF atau enggak.
Tapi...... Bagi kalian yang enggak bisa menerima hal tersebut karena 1 hal ini:
  1. Harusnya pemilihan kepengurusan itu bukan ajang untuk COBA-COBA.
Kalau kalian punya alasan itu, harusnya kalian bisa berpikir seperti ini "Gue bakalan buktiin pilihan mereka 'kurang' tepat. Gue bakalan kasih yang terbaik sampai ada rasa sedikit penyesalan dihati mereka." begitu.

OOOPS! Tunggu dulu! Pastinya "mengasih yang terbaik" ke Organisasi tersebut juga di imbagi dengan "mengasih yang lebih terbaik" untuk ORANG TUA.

Yaudahlah sekian dari gue, dingin butuh Hot Chocolate</3 *bukan kode*
Daaah~